Jenis-Jenis Pohon Yang Cocok Untuk Pembuatan Penjing
Berbeda dengan bonsai, penjing tampak lebih alami. Seni mengkerdilkan pohon asal Cina ini berasal dari abad ke-7, jauh sebelum bonsai yang dimulai abad ke-13.
Penjing adalah seni menanam, membentuk, dan merawat pohon dari hasil pencarian pohon kerdil di pegunungan, kemudian menanamnya di nampan/wadah dangkal, merwatnya dan membentuknya agar tetap kerdil sehinga memenuhi kriteria estetika dan terciptanya ilusi mengenai usia pohon.
Pohon yang tumbuh kerdil secara alami dipegunungan dipercaya menyimpan energi istimewa mengingat usia dan tempat asalnya.
Menciptakan penjing yang proporsional dan indah membutuhkan keterampilan, ketelitian, dan kesabaran. Seniman penjing Cina membuat penjing berdasarkan aturan awal dan tidak mengubahnya sampai sekarang. Bentuk-bentuk penjing pun sangat bervariasi dan mungkin sulit dibedakan. Setidaknya ada sekitar 60 gaya/bentuk penjing khas Cina yang hanya dapat dibedakan oleh mata para ahli.
Jika Anda berencana untuk membuat penjing pertama, siapkan waktu luang yang cukup, informasi yang memadai, dan subjek pohonnya. Sama seperti memelihara bayi, penjing dibuat dengan penuh perhatian dan kasih sayang oleh seniman, sehingga menciptakan maha karya yang indah.
Seni penjing juga berkaitan dengan beberapa seni Cina kuno lainnya dan dapat dikombinasikan, misalnya dengan Suiseki (水石) atau Lukisan Gantung (立軸).
Di postingan ini, saya hanya ingin berbagi informasi mengenai jenis-jenis pohon yang cocok untuk dibuat penjing, juga bisa untuk bonsai. Apa saja? Berikut ini diantaranya:
1. Kesemek (Diospyros sp.)
Kesemek adalah salah satu jenis pohon yang paling sering digunakan untuk membuat penjing. Pohon kesemek sendiri berasal dari Cina dan memiliki kulit batang berwarna hitam, kasar, dan kayunya berkualitas baik. Pohon kesemek dewasa menghasilkan buah berwarna oranye dan rasanya asam-manis (tergantung varietas).
Pohon kesemek disebut Shi (柿) dalam bahasa Cina, Kaki (柿) dalam bahasa Jepang, dan Gam (감) dalam bahasa Korea.
Karena masyarakat Tionghoa dari zaman dahulu telah membudidayakan dan menggunakan pohon kesemek untuk berbagai hal, kini pohon kesemek menjadi populer di seluruh dunia dan banyak dibudidayakan untuk dipanen buahnya, kontruksi, hingga subjek penjing dan bonsai.
Di seluruh Asia, kesemek dianggap sebagai buah dengan khasiat obat alami. Buah ini dikatakan membantu melawan penyakit perut dan diare. Jus yang dibuat dari buah kesemek segar dikatakan dapat menurunkan tekanan darah.
KESEMEK DALAM KEPERCAYAAN
Vas yang dihiasi kue dari kesemek, dahan pinus, dan jeruk merupakan simbol keinginan untuk “kebahagiaan besar dalam 100 urusan”.
2. Elm Cina (Ulm parvifolia)
Chinese Elm atau Elm Cina adalah spesies pohon gugur dengan warna daun yang indah di musim gugur. Selain itu, dedaunan Elm Cina bisa berevolusi menjadi sangat kecil saat rutin dipangkas, menjadikannya salah satu pohon yang banyak digunakan oleh seniman penjing di Cina sejak masa lalu.
Elm Cina juga dihargai sebagai pohon soliter dalam budaya karena bentuknya yang indah dan kulit kayunya yang dekoratif. Selain itu, pohon ini relatif tahan terhadap penyakit.
3. Kemuning (Murraya paniculata)
Kemuning adalah spesies pohon asli Asia Selatan, Asia Tenggara, Cina, dan Australia. Pohon ini dibudidayakan sebagai pohon hias karena menghasilkan buah berwarna merah dan bunga yang sangat harum sepanjang tahun.
Kemuning juga merupakan pohon yang toleran terhadap berbagai jenis tanah, kekeringan, dan mudah beradaptasi.
Pohon ini sering digunakan dalam penjing karena kulit kayunya yang menarik, daunnya yang kecil, dan aroma bunganya yang harum.
4. Delima (Punica granatum)
Delima merupakan pohon penghasil buah yang dikenal diseluruh dunia sebagai Pomegranate. Ada beberapa varietas Delima yang sengaja dibudidayakan untuk dipanen buahnya atau untuk dinikmati keindahan bunganya.
Delima adalah pohon yang dihargai di Cina karena manfaat dan sejarahnya.
Pohon delima diperkenalkan ke Tiongkok pada masa Dinasti Han (206 SM).
Di Tiongkok, buah delima dianggap sebagai simbol kesuburan. Simbolisme ini adalah pelesetan dari karakter Cina 子 (zǐ) yang berarti benih, juga berarti “keturunan” sehingga buah yang mengandung banyak biji adalah tanda kesuburan.
Buah delima matang yang dibelah dengan biji yang terlihat sering digantung di rumah-rumah Tionghoa karena dipercaya memberi kesuburan dan memberkati hunian dengan banyak keturunan. Ini adalah aspek penting dan tradisional dari budaya Tionghoa.
5. Beringin (Ficus sp.)
Seperti yang kita ketahui, beringin merupakan jenis pohon yang paling umum digunakan sebagai bonsai, begitu juga dengan penjing. Beringin banyak digunakan sebagai subjek penjing dengan gaya penanaman khas Cina.
Dengan akar yang agresif dan karakteristik pohon yang kuat, beringin digunakan oleh banyak seniman penjing kontemporer karena alasan ini.
Beberapa spesimen beringin yang umum digunakan dalam pembuatan penjing adalah Ficus microcarpa dan Ficus benjamina.
6. Lohansung (Podocarpus sp.)
Lohansung atau Pinus Buddha adalah pohon konifer yang memiliki pertumbuhan lambat. Pohon ini banyak dibudidayakan sebagai pohon hias ditaman dan rumah-rumah tradisional Asia Timur.
Di Jepang, pohon lohansung disebut sebagai Kusamaki atau Inumaki, di Cina dikenal sebagai Luóhàn Sōng, Qiansong Fir, Xianbai, Luo Hanbai, Jiangnanbai, atau Arhat Pine.
7. Cemara Cina (Juniperus chinensis)
Cemara Cina atau Juniper Cina adalah pohon evergreen yang banyak ditanam di sekitar kuil dan di taman bergaya Asia Timur. Pohon ini memiliki daun yang halus (tergantung varietasnya) dan berumur panjang.
Cemara Cina juga dibudidayakan khusus untuk pembuatan penjing dan bonsai di seluruh dunia, terutama di Jepang, China, Korea, Taiwan dan Viernam.
Setidaknya ada empat varietas yang populer digunakan dalam penjing dan bonsai, antara lain:
- Juniperus chinensis var. chinensis – Berbentuk semak atau pohon tegak, asli Cina, Jepang, Taiwan, Korea, dan Myanmar.
- Juniperus chinensis var. sargentii – Berasal dari Cina timur laut, Timur Jauh Rusia, Korea, dan Jepang.
- Juniperus chinensis var. taiwanensis – Varietas ini endemik di Taiwan.
- Juniperus chinensis var. tsukusiensis – Berasal dari pulau Yakushima dan beberapa tempat lain di Jepang.
8. Pinus Putih Cina (Pinus armandii)
Pinus putih Cina dalam bahasa Cina dikenal sebagai Pinus Gunung Hua (华山松). Pohon ini sudah lama digunakan sebagai bahan pembuatan penjing di China.
Pinus putih Cina memiliki banyak sejarah dan dikaitkan dengan kepercayaan di Cina sehingga membuatnya menjadi pohon yang memiliki keterkaitan dengan kepercayaan.
Pinus Putih Cina dianggap oleh orang Cina sebagai simbol umur panjang dan keabadian.
Shouxing, dewa umur panjang Tiongkok (寿星), biasanya digambarkan berdiri di bawah pohon pinus, sementara burung bangau berkepala merah (Grus japonensis) bertengger di dahan pohon. Dalam gambaran tradisional “kebahagiaan, kehormatan, dan umur panjang” (福禄寿三星).
9. Bugenvil (Bougainvillea sp.)
Bugenvil atau Bunga Kertas adalah tanaman hias populer yang menghasilkan bunga indah dan banyak kultivar yang memiliki bentuk dan warna berbeda-beda. Buhenvil tumbuh sebagai pohon kecil yang seringkali ditemukan merambat.
Pohon bugenvil sangat mudah tumbuh dan memiliki presentase hidup yang sangat tinggi. Ia mudah diperbanyak dengan stek batang, cabang hingga ranting, dan dapat diokulasi dengan jenis lain untuk membuat bermacam-macam warna bunga yang berbeda dalam satu pohon.
Bunga bugenvil digunakan dalam campuran bunga untuk upacara pemakaman bagi bangsa Tiongkok dan India.
Satu Komentar