Alasan Mengapa Tidak Semua Pohon Bisa Dibuat Bonsai

Bonsai Master Kuino Kobayashi

Bonsai merupakan seni sekaligus hobi tanaman yang tidak pernah menurun popularitas dan penikmatnya, bertolak belakang dengan tanaman hias musiman yang cepat viral dan cepat pula redupnya.

Dalam bonsai, ada kriteria pohon tertentu yang bisa dan tidak bisa digunakan. Meski beberapa orang modern mengatakan “semua pohon bisa dibonsai” tapi kenyataannya tidak.

Seperti yang kita ketahui, seni bonsai mulai di Cina awal abad ke-7 dengan nama awal Penjing, dan setelah masuk ke Jepang abad ke-13 disebutlah Bonsai. Seniman bonsai zaman dulu menggunakan pohon-pohon tertentu yang tumbuh dipegunungan, kemudian menanamnya di dalam wadah dan merawatnya dengan tekun. Waktu yang dihabiskan untuk membuat bonsai yang proporsional adalah seumur hidup, itu karena bonsai adalah pohon hidup yang tumbuh yang terus menerus dipangkas dan ditata ulang agar tetap memiliki penampilan kerdil yang indah.

Beberapa bonsai peninggalan seniman bonsai zaman dulu pun masih ada dan hidup hingga detik ini, salah satu yang paling terkenal ialah Bonsai Pinus Putih (Pinus parviflora) yang berusia lebih dari 400 tahun.

Yamaki Pine Bonsai
Yamaki Pine | Photo credit: National Bonsai Foundation

Bonsai bernama Yamaki Pine ini sudah dirawat secara turun temurun oleh keluarga Yamaki dan secara sukarela disimpan dan dipajang di Museum Bonsai AS, National Bonsai Foundation.

Lalu apa hubungannya dengan “tidak semua pohon bisa dibonsai”?

Artinya, ada kriteria khusus yang diperlukan jika Anda mengikuti aturan bonsai yang telah digunakan berabad-abad lalu. Berikut ini beberapa kriteria pohon yang cocok digunakan untuk pembuatan bonsai:

1. Berumur Panjang

Hal paling utama yang mengisyaratkan sebuah pohon bisa atau tidak dibuat bonsai adalah usianya. Seniman bonsai Jzaman dulu (Cina dan Jepang) menggunakan pohon berusia panjang dari genus Cemara, Pinus, Delima, Sakura dan sebagainya yang mayoritas spesies pohon-pohon ini lebih dari 500 tahun.

Bonsai Cemara 800 Tahun
Bonsai berusia 800 tahun yang dirawat oleh master bonsai Kunio Kobayashi di Shunkaen Bonsai Museum, Jepang

Dengan memilih pohon berusia panjang, bonsai yang diciptakan bisa diturunkan dari generasi ke generasi tanpa melupakan siapa pembuat awalnya. Umumnya, orang-orang Cina dan Jepang akan memberikan nama ke bonsai yang telah diperlihara dari generasi ke generasi dengan nama keluarga untuk menandakan bahwa pohon bonsai tersebut berasal dari keluarga yang bersangkutan.

Dengan kata lain, bonsai termasuk warisan yang diturunkan secara turun temurun. Karena hal inilah, pohon dengan usia yang panjang digunakan oleh seniman bonsai sejak zaman dulu.
 

2. Pohon Berkayu

Batang Pohon Bonsai
Batang pohon bonsai | Photo credit: crataegus.com

Bonsai sesungguhnya dibuat dengan pohon berbatang kayu. Ini dimaksudkan agar pohon bisa tahan terhadap gangguan tangan manusia seperti pengawatan dan penekukan saat proses pembentukan. Beberapa pohon berkayu juga memiliki kulit batang yang kasar atau halus, retak atau bergelombang, hingga berwarna gelap atau cerah yang eksotis jika usia pohon semakin tua. Dalam pandangan seniman bonsai, kulit batang dari pohon tua yang berkarakter ialah nilai untuk dikagumi.
 

3. Pohon Tangguh

Repotting Bonsai
Repotting atau mengganti media/tanah | Photo credit: hansvanmeerbonsai.com

Bonsai harus dibuat dari pohon tangguh yang toleran terhadap campur tangan manusia. Artinya, pohon yang dibuat bonsai dapat bertahan saat seluruh hidupnya diawasi oleh manusia, misalnya dipindahkan ke pot, tahan terhadap media tanam/tanah yang minim, tahan terhadap belenggu kawat, dan tahan terhadap pemangkasan besar-besaran.

Beruntung, ada cukup banyak pohon yang memiliki kriteria tangguh di Indonesia, sehingga kita pun dapat membuat bonsai dari salah satu yang ada di daftar pohon yang bisa dibuat bonsai.
 

Itulah beberapa kriteria pohon yang direkomendasikan untuk pembuatan bonsai. Jika Anda berencana untuk membuat penjing seperti halnya bonsai kuno orang Cina, silahkan untuk memilih jenis-jenis pohon yang cocok untuk pembuatan penjing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *